0 Comments
![]() Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Indramayu Biddokkes Polda Jabar telah membuka polklinik jiwa. Poliklinik Jiwa ini melayani: - Konsultasi - Surat Keterangan Kesehatan Jiwa - Dll Adapun jadwalnya adalah sebagai berikut: Hari Senin dan Rabu Pukul:09.00 s.d 13.00 WIB Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT. ![]() Apel pagi yang dilaksanakan pada hari Rabu, 16 September 2020 dengan pengambil apel adalah Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Indramayu Kompol Drg. ANTON KUSUMO WIDAGDO, M.M.,MDsc., Sp.perio. Dalam arahan beliau menyampaikan bahwa kita bersama-sama untuk memperbaiki yang kurang baik dan meningkatkan yang baik agar lebih baik lagi. #SemangatRSBI #SemangatPRIMA #MajuterusRSBI ![]()
POSKO DUKKES PAM OPS KETUPAT LODAYA 2020 RUMKIT BHAYANGKARA INDRAMAYU BIDDOKKES POLDA JABAR26/5/2020 Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Indramayu Biddokkes Polda Jabar AKBP drg.Iwansyah, Sp.Ort sedang melaksanakan kegiatan sosialisasi penggunaan masker di lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Kegiatan ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Masker memang menjadi salah satu sarana utama untuk menghalangi penularan virus atau bakteri ke dalam tubuh melalui mulut atau saluran pernapasan. Penggunaan masker juga disarankan guna mencegah penularan virus corona (Covid-19). Virus corona dapat menular melalui cairan yang keluar saat seseorang bersin atau batuk. Penggunaan masker untuk mencegah penularan akan lebih efisien jika dikenakan pasien yang sedang sakit. Dalam rangka pencegahan virus corona, WHO juga memberikan sejumlah saran terkait pemakaian masker yang tepat, sebagai berikut:
Sumber:tirto.id Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Indramayu mengadakan simulasi penanganan Novel Corona Virus (2019-nCoV) atau yang lebih dikenal Virus Corona.
Simulasi ini merupakan kesiapsiagaan Rumah Sakit dalam hal penanganan kasus virus corona, meskipun sampai saat ini belum ada data pasien yang diduga terinfeksi virus corona. Simulasi ini diikuti oleh tim yang dibentuk Rumah Sakit, terdri dari dokter spesialis dan petugas kesehatan lainnya. Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Indramayu telah menyiapkan ruang isolasi dengan penanganan apabila ada pasien yang terinfeksi serta selalu koordianasi dengan dinas Kesehatan Kabupataen Indramayu. (red) Apakah itu Virus Corona? Virus Corona atau 2019 Novel Coronavirus adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara. Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Gejala Virus CoronaInfeksi virus Corona bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
Kapan harus ke dokter?Segera ke dokter bila Anda mengalami atau menemukan gejala virus Corona pada orang lain seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari Cina atau negara lain yang positif terinfeksi. Orang yang dicurigai terinfeksi virus Corona harus segera dirujuk ke IGD rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan yang tepat. Penyebab Virus CoronaInfeksi virus Corona disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti MERS, SARS, dan pneumonia. Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke manusia. Seseorang dapat terinfeksi coronavirus melalui berbagai cara, yaitu:
Diagnosis Virus CoronaUntuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Gejala yang disebabkan oleh virus Corona bisa saja sama dengan flu biasa. Oleh karena itu, dokter juga aga bertanya apakah pasien berpergian ke wilayah endemik virus Corona sebelum gejala muncul. Guna memastikan diagnosis virus Corona, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
![]() Kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, tidak akan berhenti dan harus terus ditingkatkan. Hal tersebut terwujud dalam kegiatan akreditasi yang merupakan kegiatan pengingkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang dilakukan terus menerus oleh rumah sakit. Akreditasi merupakan pengakuan terhadap mutu pelayanan rumah sakit setelah dilakukan penilaian dan dinyatakan bahwa rumah sakit telah memenuhi standar akreditasi. Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Indramayu Biddokkes Polda Jabar telah dilakukan Survei Verifikasi Pertama Akreditasi SNARS Edisi 1.1 pada tanggal 6 s.d 7 Februari 2020 oleh Tim Suveior dari KARS. Semoga dengan adanya kegiatan ini Rumah Sakit Bhayangkara Tk III Indramayu memberikan warna tersendiri bagi dunia kesehatan di wilayah Kabupaten Indramayu dan sekitarnya. AKREDITASI PROSES BELAJAR TIADA HENTI KALI INI SURVEIOR YANG MENELITI SELANJUTNYA MASYARAKAT YANG MENILAI#SemangatRSBI#SemangatPRIMA #MajuterusRSBI Rumkit Bhayangkara Tk III Indramayu Biddokkes Polda Jabar mengikuti Binteknis Laporan Keuangan Rumkit BLU Polri Untuk memahami perubahan kebijakan pemerintah khususnya di Rumah Sakit Bhayangakara Tk III Indramayu dapat dilihat dari tiga aspek yakni aspek Struktural, aspek instrumen, dan aspek kultural.
Aspek struktural mencakup perubahan kelembagaan rumah sakit, aspek intrumen mencakup filosofi (Visi, Misi dan Tujuan) kewenangan, kompetensi, kemampuan fungsi dan Iptek. Aspek kultural merupakan muara dari perubahan aspek struktural dan instrumen, karena semua perubahan nantinya diharapkan harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara kepada masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem rekruitmen, sistem pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran dan sistem operasional. Kinerja tahun berjalan mengungkapkan capaian organisasi tahun-tahun sebelumnya, berisikan aspek layanan, aspek keuangan, aspek SDM dan organisasi dan aspek sarana prasarana. Kinerja Rumah Sakit Bhayangkara TK III Indramayu pada tahun berjalan diuraikan berdasarkan pendekatan empat aspek Kinerja yaitu Kinerja Pelayanan, Kinerja Keuangan, Kinerja Sumber Daya Manusia dan Kinerja Sarana dan Prasarana dengan jabaran sebagai berikut : 1. Kinerja Pelayanan Kinerja pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara TK III Indramayu terdiri dari beberapa instalasi diantaranya Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi lainnya 2. Kinerja Keuangan Kinerja Keuangan Rumah Sakit Bhayangkara TK III Indramayu pada tahun berjalan diuraikan berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja sesuai struktur anggaran yaitu berdasarkan SAP dan SAK 3.Kinerja Sumber Daya Manusia Kinerja Rumah sakit Bhayangkara TK III Indramayu yang terkait dengan SDM dapat dilihat dari Tren kinerja tahun 2015-2019. Target dan Realisasi Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan formal maupun non formal. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan personel Rumah sakit Bhayangkara TK III Indramayu telah dilakukan rekruitmen Pegawai Tidak Tetap dan Rumah Sakit Bhayangkara TK III Indramayu dalam memberikan pelayanan kesehatan dan dukungan kesehatan telah dilakukan berbagai pelatihan baik internal maupun eksternal. 4.Kinerja Sarana dan Prasarana Rumah Sakit BhayangkaraTK III Indramayu memiliki fasilitas pelayanan baik rawat jalan, rawat inap maupun gawat darurat. Untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan dan pemberdayaan meterial, fasilitas dan jasa Rumah Sakit Bhayangkara TK III Indramayu dalam rangka menunjang tugas pokok Polri baik Dokpol maupun Yankes berbagai program pengembangan sarana dan prasarana telah dilakukan. Kinerja Sarana dan Prasarana diambil dari Catatan ringkas SABMN / SIMAK BMN. A. FORMASI YANG DI BUTUHKAN NO KODE NAMA FORMASI 1 DR DOKTER 2 APT APOTEKER 3 PW PERWAT 4 PWG PERAWAT GIGI 5 BD BIDAN 6 AK ANALIS KESEHATAN 7 TTK TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN 8 RM REKAM MEDIS 9 RD RADIOGRAFER 10 FO PENDAFTARAN 11 PZ PETUGAS GIZI 12 IT TEHNISI JARINGAN 13 SC SECURITY 14 KSR KASIR B. PERSYARATAN UMUM 1. Warga Negara Indonesia 2. Usia Maksimal 28 Tahun, kecuali Dokter Max 33 tahun 3. Tidak dalam Ikatan Kontrak dengan Instansi Lain 4. Tinggi Badan minimal Laki-laki 160cm, Perempuan 150cm 5. Tidak dalam keadaan Hamil 6. Berkelakuan baik dibuktikan dengan SKCK 7. Bersedia Mengikuti Peraturan yang berlaku di Rumkit Bhayangkara Indramayu dan sanggup tidak merokok selama bekerja di lingkungan Rumkit. 8. Bersedia Mengikuti semua Tahapan Seleksi dan menerima hasil seleksi sesuai Keputusan Panitia 9. Bersedia tidak mengundurkan diri selam 1 Tahun dari dinyatakan lulus dan bersedia menandatangai kontrak kerja 10.pada tahapan wawancara, pelamar harus menunjukan ijazah Asli dan berkas persyaratan lainya 11. apabila ditemukan ketidaksesuaian dalam berkas dianggap tidak memenuhi persyaratan (GUGUR) C. Persyaratan Khusus syarat minimal jenjang pendidikan dan pelatihan / ketrampilan Pegawai Tidak Tetap, berkas di download. ![]()
D. TAHAPAN SELEKSI
1. Pendaftaran (Seleksi Administrasi Awal) 2. Psikotes 3. Tes Tulis 4. Tes Kopetensi / Pratek 5. Tes Kesehatan 6. Wawancara 7. Administrasi Akhir E. CARA MELAMAR Tulis Surat Lamaran yang ditujukan kepada : KARUMKIT BHAYANGKARA INDRAMAYU TK III U.p. KASUBAG RENMIN Lamaran diserahkan ke : Tempat : Bagian URMIN (SDM) RUMKIT BHYANAGKARA Indramayu Hari : Senin s/d Jum’at Jam : 13.00 s/d 15.00 WIB Waktu Penyerahan Berkas : 20 November 2019 s/d 03 Januari 2020 Capacity Building merupakan suatu proses untuk melakukan sesuatu, atau serangkaian kegiatan untuk melakukan perubahan multilevel pada diri individu, kelompok-kelompok, organisasi-organisasi, dan sistem-sistem guna memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi dalam menghadapi perubahan lingkungan yang ada. Untuk itu peningkatan kapasitas dapat dilakukan melalui proses menganalisa lingkungannya, mengidentifikasi masalah-masalah organisasi, mencari kebutuhan-kebutuhan pengembangan diri dan organisasi, isu-isu dan peluang-peluang yang dapat diperankan organisasi, membuat formulasi strategi dalam proses mengatasi masalah-masalah, dan tentunya merancang sebuah rencana aksi agar bisa terkumpul data penataan sistem organisasi secara baik.
Dengan demikian, pola kerja pengembangan kapasitas sangat menekankan adanya keterlibatan keseluruhan komponen organisasi secara kesederajatan dan adanya dialog terbuka untuk bersepakat mencapai tujuan sasaran organisasi. Sebuah proses kapasitas yang efektif harus mendorong partisipasi oleh semua pihak yang terlibat. Jika stakeholder yang terlibat dan keseluruhan anggota organisasi dalam proses perumusan target capaian terlibat, tentu kesemuanya akan merasa memiliki organisasi dan akan lebih bertanggung jawab atas hasil dan keberlanjutan capaian organisasi. Keterlibatan keseluruhan komponen secara langsung jelas sangat memungkinkan untuk pengambilan keputusan yang cepat dan efektif, sekaligus lebih transparan. Kebersamaan mengembangkan kapasitas juga pada akhirnya akan mengevaluasi target capaian yang pernah ada pada masa sebelumnya, dan memungkinkan adanya pembangun kapasitas untuk melihat sisi mana yang membutuhkan penguatan, hal mana yang mesti diprioritaskan, dan tentunya dengan cara apa pencapaian target akan dilakukan. Perlu adanya evaluasi peningkatan kapasitas guna mengontrol akuntabilitas kinerja organisasi melalui pengukuran berdasarkan pada perubahan kinerja berbasis pengaturan kelembagaan, kepemimpinan, pengetahuan, dan akuntabilitas. Oleh karena itu, mengingat dibutuhkannya sebuah keterampilan khusus dalam pembuatan Rencana Strategi (Renstra) Rumah Sakit, maka Kepala Sub Bidang Pembinaan Fungsional bermaksud untuk menyelenggarakan Peningkatan Capacity Building SDM RS Bhayangkara Indramayu. Pada akhirnya kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk terus mengembangkan pelayanan kesehatan di rumah sakit Bhayangkara Indramayu, agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu bagi pasien, sehingga cita cita bangsa ini untuk terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dapat tercapai. Panitia Peningkatan Capacity Building SDM Rumkit Bhayangkara Indramayu Penanggungjawab : AKBP drg. Iwansyah, Sp.Ort Ketua Pelaksana : IPDA H. Isfandiar Anggota : DEDEN PRAMIADI, Amd.Kep BRIPKA ADI JURIYANTO, S.Kep Ners H. Didi Roswandi, MM Ilham Agung Lukniadi, S.Gz Dirlam, SPd.I Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri kesehatan, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara berkesinambungan (Permenkes No.12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit).
Adapun tujuan akreditasi rumah sakit adalah meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sehingga sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang semakin selektif untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu. Rumah sakit wajib melakukan akreditasi dalam upayanya meningkatkan mutu pelayanan secara berkala setiap 3 (tiga) tahun sekali. Hal ini tercantum dalam undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1, menyatakan bahwa, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali. Akreditasi wajib bagi semua rumah sakit baik rumah sakit publik/pemerintah maupun rumah sakit privat/swasta/BUMN. Oleh karena itu, komitmen dari pimpinan dan dukungan dari seluruh SDM yang ada di rumah sakit juga memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan. Pencapaian target akreditasi bukan hal yang mudah untuk dilakukan tanpa adanya komitmen dari pemilik rumah sakit untuk diakreditasi. RS Bhayangkara Indramayu telah berhasil mendapatkan peringkat "UTAMA" dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Penilaian untuk akreditasi kali ini didasarkan pada Standar Pelayanan berfokus kepada Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit, Keselamatan Pssien, dan Sasaran Milenium Development Goals. Bagi RS Bhayangkara Indramayu, keberhasilan meraih akreditasi nasional dengan hasil kelulusan "UTAMA" ini bukanlah akhir, namun merupakan bagian dari proses upaya peningkatan mutu secara terus menerus dan berkesinambungan. Hemodialisa adalah metode pencucian darah dengan membuang cairan berlebih dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan fungsi ginjal yang rusak. Unit Hemodialisa RS Bhayangkara Indramayu beroperasional di bawah penanganan para dokter ahli dan teknisi yang berpengalaman serta dilengkapi dengan fasilitas canggih dan modern yang mampu menunjang kebutuhan diagnostik seluruh bidang spesialistis.
Sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan Mutu Pelayanan dan Keselamata Pasien, pada hari Rabu s/d Jum’at tanggal 6 s/d 8 Februari 2019, Waktu untuk Akreditasi bagi RS Bhayangkara Indramayu sebagai Rumah sakit tipe C melaksanakan kegiatan Survei Akreditasi oleh tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Akreditasi Rumah Sakit versi SNARS Edisi 1 terdapat 15 bab/kelompok kerja (Pokja), antara lain:
Penilaian yang dilakukan oleh Tim penilai (surveior) selama berada di RS Bhayangkara Indramayu selama 3 hari yang terdiri dari 3 orang yaitu : 1. dr. Azwir Dahlan, Sp.PD, M.Kes sebagai Ketua (Surveior Pelayanan Medis) 2. dr. M. Burhan, MMRS (Surveior Manajemen Rumah Sakit) 3. Ns. Ida Djubaedah, S.Kep, sebagai Anggota (Surveior elayanan Keperawatan) Pelaksanaan Hari Pertama diawali dengan upacara penyambutan surveior terdiri dari pembakaran semangat dengan menyanyikan yel-yel Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu di pimpin oleh BRIPKA Adi Juriyanto, S.Kep Ners diikuti oleh semua Peserta Pokja Akreditasi, diiringi tarian tradisional pemyambutan Surveior mendampingi kepala Rumah Sakit (Karumkit) drg. Iwansyah, Sp.Ort menyambut Surveior. Serta mengalungkan “sal” tanda keramahtamahan RS Bhayangkara Indramayu pada Surveior. Agenda Pembukaan Acara Survei Akreditasi KARS di RS Bhayangkara Indramayu di buka oleh Bapak Karumkit drg. Iwansyah Sp.Ort serta tanggapan dari ketua Surveior dr. Azwir Dahlan, Sp.PD, M.Kes yang terkesan akan penyambutan Surveior. Karumkit mempresentasikan program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RS, Dilanjutkan tanggapan oleh semua Surveior tentang persentasi Karumkit Bhayangkara Indramayu. Pada telaah dokumen setiap Pokja memperlihatkan Dokumen pada Elemen Penilaian masing-masing Surveior sesuai Standar yang di tetapkan oleh KARS . Pelaksanaan hari ke-dua diawali dengan klarifikasi hasil telaah dokumen, Wawancara tertutup pada Karumkit oleh surveior. Telaah rekam medik tertutup dan telaah rekam medik terbuka. kemudian dilanjutkan dengan Wawancara Surveior tertutup pada Ketua Komite Medik, Ketua Komite Keperawatan serta Ketua Komite Mutu Rumah Sakit. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan telusur lapangan. Pada telusur lapangan penilaian lapangan ditekankan pada telusur pasien untuk di wawancarai/observasi langsung atas pelayanan kesehatan yang telah/sedang/akan diterima pasien. Dalam waktu yang bersamaan, kelengkapan dokumen akreditasi juga di observasi dan ditanyakan pada jajaran staf RS. Hari ke-tiga klarifikasi telusur yang dilaksanakan di hari ke-dua dilanjutkan. Pada telusur hari ketiga lapangan penilaian lapangan ditekankan pada kelengkapan dokumen akreditasi juga di observasi dan ditanyakan pada jajaran staf RS. Exit Confrence oleh Tim Surveior merupakan agenda terakhir dari pelaksanaan survey akreditasi selama 3 hari. Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Indramayu telah menentukan indikator mutu klinis dan indikator mutu manajemen yang dinilai (diukur) dengan mengacu pada visi dan misi rumah sakit, kebutuhan pasien dan jenis pelayanan. Penilaian terfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah.
Tujuan mutu dan keselamatan pasien merupakan upaya mengurangi risiko pada pasien yang dilakukan secara terus menerus dalam merencanakan, merancang, mengukur, menganalisis dan meningkatkan proses klinis serta manajerial dalam sebuah kerangka kerja yang terstruktur dan dipantau oleh kelompok/panitia pengawas mutu. Program prioritas PMKP Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Indramayu saat ini adalah mengurangi risiko komplikasi pada pasien diabetes. Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Indramayu Tahun 2018
Akreditasi Rumah Sakit adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri kesehatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu memenuhi standar pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan (Permenkes No.12 tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit). Hal ini tercantum dalam undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1, menyatakan bahwa, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga) tahun sekali. Akreditasi wajib bagi semua rumah sakit baik rumah sakit publik/pemerintah maupun rumah sakit privat/swasta/BUMN. Oleh karena itu, komitmen dari Kepala RS Bhayangkara Indramayu dan dukungan dari seluruh SDM yang ada di rumah sakit juga memiliki peran penting dalam mencapai keberhasilan. Pencapaian target akreditasi bukan hal yang mudah untuk dilakukan tanpa adanya komitmen dari kepala RS Bhayangkara Indramayu untuk diakreditasi. Untuk menjaga kualitas pelayanan RS Bhayangkara Indramayu, evaluasi diperlukan agar kualitas serta fasilitas Rumah Sakit dapat selalu dipertahankan dan juga ditingkatkan. Ini dilaksanakan untuk menilai kepatuhan RS Bhayangkara Indramayu terhadap standar akreditasi yang ditetapkan untuk menjaga kualitas Pelayanan RS Bhayangkara Indramayu. Pada tanggal 22 s/d 24 Januari 2019, Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) akan mensurvey dengan ketentuan baru yang diterapkan dengan Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) Edisi 1. Sosialisasi Akreditasi yang diselenggarakan ini adalah bentuk sosialisasi untuk karyawan RS Bhayangkara Indramayu agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan berbagai standar baru yang ditetapkan tersebut. Ini juga untuk menjamin mutu dari manajemen RS Bhayangkara Indramayu dan juga pelayanan yang diberikan kepada pasien. Sosialisasi Akreditasi manajemen dan pelayanan meliputi :
Sebanyak 24 tenaga administrasi non medis RS Bhayangkara Indaramayu yang setiap hari-harinya berhubungan erat dengan data-data pasien yang berisikan tentang kerahasiaan pasien, diambil sumpahnya sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 10 Januari 201, bertempat di Gedung Utama Rumah Sakit Bhayngkara Indaramayu.
Dengan disaksikan oleh rohaniawan agama Islam serta jajaran jajaran Pejabat Umum RS Bhayangkara Yaitu Ketua Komite Medik, Kaur Yanmed, Kaur Yanwat. Sumpah janji petugas untuk menjaga rahasia medis ini dipimpin oleh Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Indaramayu AKBP drg. IWANSYAH Sp.Ort Pengambilan sumpah atau janji menjaga kerahasiaan rekam medis di lingkungan RS Bhayangkara Indramayu ini dilaksanakan sesuai dengan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan, permenkes nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang rekam medis dan permenkes nomor 36 tahun 2012 tentang rahasia kedokteran. Sumpah yang diambil pada hakekatnya merupakan pernyataan dari lubuk hati paling dalam untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu atas dasar kesadaran ini dilakukan secara serentak, dengan menandatangani sumpah tersebut secara simbolis disaksikan oleh segenap jajaran Pejabat Umum RS Bhayangkara Yaitu Ketua Komite Medik, Kaur Yanmed, Kaur Yanwat dan selanjutnya diikuti oleh seluruh peserta. |
Archives
February 2023
|